Ketika Malindo Air Berganti Baju Menjadi Batik Air
Jakarta, GEN – Maskapai udara regional yang berbasis di negara Malaysia, Malindo Air berganti baju menjadi Batik Air.
Seiring dengan hal itu, Batik Air akan menambah sejumlah pesawat generasi terbaru dan modern seri Boeing 737.
Chief Executive Office (CEO) Batik Air Capt. Mushafiz Bin Mustafa Bakri di Kuala Lumpur, baru-baru ini, mengatakan, The Civil Aviation Authority of Malaysia atau Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) telah memberikan Sertifikat Operator Udara (AOC) baru kepada Malindo Airways Sdn. Bhd. untuk melakukan bisnis sebagai Batik Air berlaku mulai 28 April 2022.
Baca juga: Muslim China Lebaran Idul Fitri 1443 H, Selasa, 3 Mei 2022
Program ini sejalan dengan tujuan Lion Air Group untuk membangun identitas bersama bagi maskapai kategori full service di Lion Air Group.
Lahirnya persetujuan ini, membuat Batik Air akan memiliki kekuatan dan menawarkan kemudahan kepada penumpang yang lebih baik dengan memanfaatkan Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) sebagai bandar udara transit untuk penerbangan maskapai Lion Air Group.
“Dengan program rebranding dan pembukaan penerbangan kembali di kawasan ini, kami sangat senang menjawab peluang yang diberikan kepada kami untuk potensi pertumbuhan maskapai kami dengan merek baru. Optimis kami akan menawarkan layanan lebih segar dan baru,” ungkap Capt. Mushafiz Bin Mustafa Bakri seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Gelombang Kelima Covid-19 Kemungkinan Menerpa Afrika Selatan
Program Batik Air akan dilakukan secara bertahap. Sesuai strategi bisnis, Batik Air akan berkomunikasi dengan penumpang dan mitranya selama peluncuran “rebranding” ini.